Selasa, 10 April 2012

TAK BERSUARA

Pada hari minggu saya dan keluarga berlibur ke rumah nenekku di desa. Kami berangkat pukul 9.00 pagi. Kami berangkat dengan menggunakan mobil pamanku. Mamahku telah mempersiapkan semuanya dari pakaian sampai bekal untuk diperjalanan. Di jalan kami sangat senang, kami melihat pemandangan yanga sangat indah. Ada hutan pinus, ada petani yang sedang menggarap sawahnya, dan ada satu pemandangan yang sangat menyentuh hati.

Ada anak kecil yang sedang mencari kayu bakar di pinggir hutan dengan menggunakan sepeda kecilnya. Dengan semangatnya dia mengumpulkan ranting -ranting kayu yang telah jatuh dari pohonya. Seperti tidak pernah merasa terbebani dengan pekerjaanya itu.

Tepat di sebelah sepedanya tiba- tiba mobil kami macet, maka kami semua turun dari mobil. Kami mencari tempat yang nyaman untuk bersinggah sementara papahku..

Jadikan hari esok lebih baik dari hari ini :')

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.
Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja
Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa?

Pemancing Cilik ^.^

 Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.

Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya.

Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. "Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti," kata si paman ramah.

"Tidak, terima kasih Paman," jawab si anak.