Senin, 25 Januari 2016

BUDAYA DAN IKLIM ORGANISASI DALAM KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

logo_universitas_negeri_malang.jpgBUDAYA DAN IKLIM ORGANISASI DALAM KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN



MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Kepemimpinan Pendidikan
yang dibina oleh Dr.H.Kusmintardjo.M.Pd,



oleh
Ahmad Tohirin
140131603214
Prasetyo Budi Aji
140131603648
Vonny Angeli Sudharta
140131603603



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
November 2015




A.    Pengertian Budaya Organisasi

Menurut Sonhadji dalam (Soetopo:2010) budaya organisasi adalah proses sosialisasi anggota organisasi untuk mengembangkan persepsi, nilai dan keyakinan terhadap organisasi. Budaya organisasi mengacu kepada norma, prilaku, asumsi, dan keyakinan dari suatu organisasi. William Ouchi dalam e-book (Sun’an, 2013: 2) mengartikan budaya organisasi sebagai simbolsimbol, upacara-upacara, dan mitos-mitos yang mengkomunikasikan nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan dasar dari organisasi.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah suatu nilai, keyakinan, norma, asumsi dan mitos yang mempengaruhi cara bertindak individu dalam organisasi.



B.     Fungsi budaya organisasi

Dalam organisasi buaya merupakan jantung organisasi. Jika iklim organisasi merupakan seter maka budaya organisasi adalah sebagai baterainya. Fungsi budaya organisasi dibagi menjadi 2 yaitu fungsi eksternal dan internal.

Fungsi eksternal budaya organisasi adalah untuk melalukan adaptasi terhadap lingkungan di luar organisai oleh karena itu organisasi akan selalu ada penyesuaian semakin kuat budaya organisasi makin tidak mudah terpengaruh oleh budaya yang berkembang di lingkungan.

Fungsi internal yaitu berkaitan dengan integrasi berbagai sumber daya yang ada di organisasi termasuk sumberdaya manusia. Kekentalan fungsi integrasi semakin kuat jika di dalam organisasi berkembang norma, tradisi, peraturan dll, yang terus-menerus dipupuk oleh anggota organisasi.

Berikut merupakan fungsi budaya organisasi menurut Soetopo (2010: 167) yaitu :

Senin, 18 Januari 2016

Sosiologi Pendidikan



I.          PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,  pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta  keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi  pengajaran  keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat  tetapi  lebih mendalam yaitu  pemberian pengetahuan, pertimbangan dan  kebijaksanaan. Kata kebudayaan berasal dari kata budih dalam bahasa sansekerta yang berarti akal kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk) sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kekbudayaan berasal dari kata budhi dan daya. Budhi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia. Dalam

Senin, 11 Januari 2016

Teori Filsafat Menurut Paulo Freire & Bloom


I.                   PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini berjudul “Pandangan Filosof Paulo Freire Dan Bloom Tentang Pendidikan”. Di tengah permasalahan pendidikan yang sedang melanda Indonesia dewasa ini, seperti masih sulitnya pendidikan dijangkau semua golongan masyarakat, angka buta huruf yang masih tinggi, hingga kebijakan-kebijakan privatisasi pendidikan a’la kaum neoliberal, ada baiknya kita mempelajari pemikiran-pemikiran tokoh yang fokus membahas tentang esensi pendidikan itu sendiri. Dalam esai ini akan dibahas salah satu filsuf yang memang terkenal dengan pemikiran-pemikirannya dalam bidang pendidikan menurut Paulo Freire dan Bloom.

B. Rumusan Masalah
            1). Siapa Paulo Freire dan Bloom ?
            2). Apa pendapat para filosof tentang pendidikan ?




II.        PEMBAHASAN
A.        Sekilas Tentang Paulo Freire dan Bloom
A.1 Paulo Freire
Freire lahir pada 19 September 1921 di Recife, Brazil. Masa kecilnya dihabiskan dalam kondisi yang serba

Senin, 04 Januari 2016

Dasar- Dasar Manajemen Pendidikan - Pengorganisasian




 FUNGSI PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)



MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan
Yang dibina oleh Ibu Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd
dan Bapak Imam Gunawan S.Pd., M.Pd.



Oleh :
                                      Sheila Fransisca F.                 (140131602642)
                                      Vircan Bagus A.                    (140131603701)
                                      Widyaning Rachmawati        (140131603824)

Offering B









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
September 2014



BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa dalam proses pelaksanaannya manajemen mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas khusus itulah yang biasa disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajemen berdasarkan George Robert Terry ada 4, yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controling) yang dalam bahasa Indonesia berarti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Dalam setiap organisasi pendidikan, termasuk sekolah, banyak sekali aktivitas, pekerjaan, tugas, wewenang dan taggungjawab yang harus dilakukan. Tugas, wewenang, tanggungjawab, pekerjaan dan aktivitasnya tersebut beraneka ragam dan menuntut spesialisasi tertentu dalam pengerjaannya. Oleh karena itu, hal tersebut di atas mesti dibagi-bagi dengan orang lain. Pembagian-pembagian demikianlah yang dikenal dengan pengorganisasian. Agar keseluruhan aktivitas yang telah direncanakan terealisasi dengan baik, maka perlu pengorganisasian yang baik juga untuk mencapai tujuan.
Pada makalah ini penulis akan membahas tentang fungsi manajemen yang kedua, yaitu pengorganisasian (organizing).



1.2 Rumusan Masalah
       1. Apa pengertian pengorganisasian ?
       2. Apa prinsip dari pengorganisasian ?
       3. Apa tujuan dan fungsi dari pengorganisasian ?
       4. Apa saja jenis dan struktur dalam suatu pengorganisasian ?
       5. Bagaimana langkah pengorganisasian yang efektif ?
           
1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini dibuat dengan tujuan:
1.    Untuk mengetahui pengertian pengorganisasian.
2.    Untuk mengetahui prinsip suatu pengorganisasian.
3.    Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pengorganisasian.
4.    Untuk mengetahui jenis dan struktur pada suatu pengorganisasian.
5.    Untuk mengetahui langkah pengorganisasian yang efektif.











BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Pengorganisasian
1.   Menurut (Indrakusuma, 1982) adalah pembagian pekerjaan antara satu orang dengan orang lain, antara satu unit dengan unit lain atau bagian lain dengan bagian lain.
2.   Menurut (Sukiswa, 1986) adalah penataan sekumpulan tugas ke dalam unit-unit  yang dapat dikelola dan penetapan hubungan formal di antara orang-orang yang diserahi berbagai tugas untuk mencapai sasaran umum.
3.   Menurut (Fattah, 2009 ) adalah istilah organisasi mempunya 2 pengertian umum. Pertama, organisasi diartikan sebagai kelompok / lembaga fungsional, misalnya, sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian, yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan di antara para anggota, sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif. Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi.
4.   Menurut (Stoner, 1986) pengertian pengorganisasian sebagai proses yang mak dan dibagi menjadi 5