Selasa, 17 Mei 2016

PANDANGAN TEORI SITUASIONAL MENURUT PARA AHLI



logo_universitas_negeri_malang.jpgPANDANGAN TEORI  SITUASIONAL MENURUT PARA AHLI


Teori situasional berasal dari pelawanan kaum psikologis dan sosiologis terhadap teori sifat. Para peneliti berusaha mengidentifikasi karakteristik yang berbeda tentang keberhasilan pemimpin. Mereka menyusun perangkat khusus situasi yang relevan untuk perilaku dan performa pemimpin. Variabel yang dianggap sebagai determinan kepemimpinan, meliputi :
1.    Perangkat struktural organisasi (ukuran, struktur heirarkhis, dan formalisasi).
2.    Iklim organisasi (kekuatan posisi, tipe dan kesulitan tugas, dan aturan prosedural).
3.    Karakteristik bawahan ( pengetahuan dan pengalaman, toleransi terhadap keragaman, tanggungjawab dan kekuasaan).
A.Pandangan teori situasional Model Linkert
Menurut Rensis Likert (dalam Mustiningsih, 2013) Ada 4 sistem kepemimpinan yang dikembangkan yaitu sistem otoritatif dan eksploitif, sistem otoritatif dan benevolent, sistem konsultatif, dan sistem partisipatif.
B. Pandangan teori situasional menurut Reddin
Menurut Reddin dalam wahjosumidjo (1992, h. 74) dinyatakan ada tiga pola dasar yang dapat digunakan unuk menetapkan pola perilaku kepemimpinan yang biasa disebut dengan Model Kepemimpinan Situasional Tiga Dimensi. Model tersebut antara lain
berorientasi pada tugas (task oriented), berorientasi pada hubungan (relationship oriented), dan berorientasi pada efektifitas (effectiveness oriented).
C.Pandangan teori situasional model Vroom Yetton
Menurut Mustiningsih (2013) salah satu tugas utama dari seorang pemimpin adalah membuat keputusan. Karena keputusan yang dilakukan para pemimpin seringkali sangat berdampak kepada para bawahan mereka, maka jelaas bahwa komponen utama dari efektivitas pemimpin adalah kemapuan mengambil keputusan yang sangat menentukan keberhasilan yang melaksanakan tugas-tugas pentingnya. Partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas.
D. Pandangan teori situasional Model Path-Goal(House)
Teori kepemimpinan lain yang cukup banyak dikaji adalah path goal theory. Teori ini didasarkan pada teori motivasi harapan . Dalam menerapkan perilaku kepemimpinan untuk mencapai tujuan akhir organisasi ada beberapa faktor moderator yang mempengaruhi dan menjadi jalur untuk mencapai tujuan akhir, baik yang berasal dari faktor anggota atau lingkungan kerja, untuk itu dalam upaya pencapaian tujuan akhir organisasi maka perlu memperhatikan tujuan anggota organisasi dan situasi lingkungan kerja.
E. Model Kontingensi Oleh fiedler
Menurut danim (2012) teori kontingensi atau Contigency theory beranjak daei asumsi bahwa gaya kepemimpinan dalam pembuatan keputusan mondar-mandir dari situasi ke situasi yang lain dan itu dipandang sebagai cara terbaik untuk mengatur.
F. Model situasional oleh Hersey dan Blanchard
Dengan mempertimbangkan dua orientasi perilaku kepemimpinan, hersey dan blanchard dalam Wiyono (2013) mengembangkan teori kepemimpinan situasional. Kondisi anggota organisasi dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu rendah motivasi dan kemampuan, tinggi motivasi dan rendah kemampuan, tinggi kemampuan dan rendah motivasi, serta tinggi kemampuan dan tinggi motivasi.

0 komentar:

Posting Komentar