PANDANGAN TEORI SITUASIONAL MENURUT PARA AHLI
Teori situasional
berasal dari pelawanan kaum psikologis dan sosiologis terhadap teori sifat.
Para peneliti berusaha mengidentifikasi karakteristik yang berbeda tentang
keberhasilan pemimpin. Mereka menyusun perangkat khusus situasi yang relevan
untuk perilaku dan performa pemimpin. Variabel yang dianggap sebagai determinan
kepemimpinan, meliputi :
1. Perangkat
struktural organisasi (ukuran, struktur heirarkhis, dan formalisasi).
2. Iklim
organisasi (kekuatan posisi, tipe dan kesulitan tugas, dan aturan prosedural).
3. Karakteristik
bawahan ( pengetahuan dan pengalaman, toleransi terhadap keragaman,
tanggungjawab dan kekuasaan).
A.Pandangan
teori situasional Model Linkert
Menurut Rensis Likert (dalam Mustiningsih, 2013) Ada 4
sistem kepemimpinan yang dikembangkan yaitu sistem otoritatif dan eksploitif, sistem
otoritatif dan benevolent, sistem konsultatif, dan sistem partisipatif.
B. Pandangan teori situasional menurut
Reddin
Menurut Reddin dalam wahjosumidjo (1992, h. 74) dinyatakan
ada tiga pola dasar yang dapat digunakan unuk menetapkan pola perilaku
kepemimpinan yang biasa disebut dengan Model Kepemimpinan Situasional Tiga
Dimensi. Model tersebut antara lain
berorientasi pada tugas (task oriented), berorientasi pada hubungan (relationship oriented), dan berorientasi pada efektifitas (effectiveness oriented).
berorientasi pada tugas (task oriented), berorientasi pada hubungan (relationship oriented), dan berorientasi pada efektifitas (effectiveness oriented).
C.Pandangan teori situasional model Vroom
Yetton
Menurut
Mustiningsih (2013) salah satu tugas utama dari seorang pemimpin adalah
membuat keputusan. Karena keputusan yang dilakukan para pemimpin seringkali
sangat berdampak kepada para bawahan mereka, maka jelaas bahwa komponen utama
dari efektivitas pemimpin adalah kemapuan mengambil keputusan yang sangat
menentukan keberhasilan yang melaksanakan tugas-tugas pentingnya. Partisipasi
bawahan dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan kepuasan kerja,
mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas.
D. Pandangan teori situasional Model
Path-Goal(House)
Teori kepemimpinan lain yang cukup banyak dikaji adalah
path goal theory. Teori ini didasarkan pada teori motivasi harapan . Dalam
menerapkan perilaku kepemimpinan untuk mencapai tujuan akhir organisasi ada
beberapa faktor moderator yang mempengaruhi dan menjadi jalur untuk mencapai
tujuan akhir, baik yang berasal dari faktor anggota atau lingkungan kerja, untuk itu dalam upaya pencapaian
tujuan akhir organisasi maka perlu memperhatikan tujuan anggota organisasi dan
situasi lingkungan kerja.
E. Model Kontingensi Oleh fiedler
Menurut danim
(2012) teori kontingensi atau Contigency theory beranjak daei asumsi
bahwa gaya kepemimpinan dalam pembuatan keputusan mondar-mandir dari situasi ke
situasi yang lain dan itu dipandang sebagai cara terbaik untuk mengatur.
F. Model situasional oleh Hersey dan
Blanchard
Dengan mempertimbangkan dua orientasi perilaku
kepemimpinan, hersey dan blanchard dalam Wiyono (2013) mengembangkan teori
kepemimpinan situasional. Kondisi anggota organisasi dapat diklasifikasikan
menjadi empat, yaitu rendah motivasi dan kemampuan, tinggi motivasi dan rendah
kemampuan, tinggi kemampuan dan rendah motivasi, serta tinggi kemampuan dan
tinggi motivasi.
0 komentar:
Posting Komentar